ALLAH IS THE BEST PLANNER (Part 3)
Oh Allah,
If my intended action is better for my
religion and my faith,
For my life and my death,
For this world and the next,
Then make it destined and easy for me,
And
give me Your blessing for it.
Alarm cell
phone ku berbunyi menunjukkan jam sudah pukul 3 pagi. Mataku masih begitu
mengantuk karena kelelahan, yeah lelah menangis. Sh.Riad Ouarzazi membuat para
audience selalu pulang dengan mata sembab dan bengkak. Namun aku harus bangun,
jika terus tidur berarti syaithan menang, donk. Kalau aku masuk dalam jebakan
syaitan, berarti tidak ada gunanya aku ikut seminar a heart serene nya sh. Riad.
“Alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur” (Segala
puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada
Allah akan bangkit). Ayo bangun, teriak hatiku. 1 2 3 bangunnnnn…….!!!
Hahaha… yel-yel dari sh. Riad yang satu ini begitu melekat, namun aku selalu
memodifikasinya dari 1 2 3 you’r rock menjadi 123 you’r right, and sekarang
jadi, 1 2 3 wake up :D
Aku bangun dengan
mata setengah terpejam, aku keluar kamar menuju tempat wudhu.
Rasulullah bersabda, "Setan
mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga
tali ikatan dan syaitan mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan
diletakkan pada tempatnya lalu (dikatakan) kamu akan melewati malam yang sangat
panjang, maka tidurlah dengan nyenyak. Jika dia bangun dan mengingat Allah
maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu' maka lepaslah tali
yang lainnya dan bila ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan
dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan kesegaran yang
menenteramkan jiwa. Namun bila dia tidak melakukan seperti itu, maka pagi
harinya jiwanya merasa tidak segar dan menjadi malas beraktifitas"
(Bukhari).
Qiyamulail, Witir
dan shalat sunnat Fajr, serta membaca Alquran merupakan obat mujarab untuk
menghilangkan keinginan untuk tidur lagi sebelum shubuh tiba. Selepas shubuh
agenda selanjutnya adalah membaca dizkir pagi (Al-matsurat) dan sedikit
relaksasi. Aku bukan pengemar olah raga sich, namun sedikit gerakan dasar di pagi
hari bisa membuat tubuh kita lebih fresh. Please try it. J
Setelah itu kuhidupkan
laptop, dan kuputar cerita motivasi dari Andrie wongso sambil menulis. Waktu menulis
yang paling pas untuk ku adalah setelah shubuh. Aku hanya punya waktu satu jam
untuk menulis, karena setelahnya harus masak, mandi dan siap-siap berangkat
seminar. tidak boleh terlambat, karena Sh. Riad bakal marah besar bila telat.
Dari tempat kost ku menuju tempat seminar lumayan jauh, sekitar 1,5 jam. Aku
harus naik kereta api melewati 11 stasiun, setelah itu naik taxi menuju kantor Kementerian
Informasi dan Komunikasi. Disanalah seminar a heart serena diselenggarakan. Setelah
shalat duhua, aku langsung bergegas menuju stasiun kereta api.
Hari itu temanya
“Can you concentrate in your prayer?’ merupakan tema yang sangat penting
bagiku. Ini adalah the station of devotion. Inti ibadah dari seorang hamba dan
merupakan amal pertama yang akan di hisab di akhirat.
Adakah
kita kita merasakan getaran di hati ketika kita shalat? Adakah setiap bacaan
dan gerakan menimbulkan kekhusyukan? Atau sebaliknya bacaan hanya sekedar
bacaan, dan gerakan hanyalah sekedar gerakan? Adakah kita merasakan kenikmatan
ketika shalat? Adakah kita merasakan energy masuk ke dalam tubuh dan jiwa kita?
“They only are
the (true) believers whose hearts feel fear when Allah is mentioned,
and when
revelations of Allah are recited unto them they increase their faith,
and who trust in
their lord.” (Qs. Al-Anfaal, 8:2).
Tidak mudah untuk
khusyuk, kita tidak diajak untuk menciptakan rasa khusyuk, tetapi kita akan
memasuki dan menerima rasa kusyuk tersebut. Kita hanya mendapatkan, bukan
menciptakan rasa kusyuk. Ketika shalat, ruhani bergerak menuju zat Yang Maha Mutlak.
Pikiran terlepas dari keadaan rill dan panca indera melepaskan diri dari segala
macam keruwetan peristiwa di sekitarnya. Perasaan khusyuk tidak mungkin
didapatkan jika kita tidak memiliki kesadaran dan kepercayaan di saat shalat
kita sedang berhadapan dengan Allah.
How to kusyuk in shalat? Sh.Riad Ouarzazi memberikan beberapa tips:
1. Prepare yourself to salat.
Prepare disini adalah mendengar adzan,
berwudhu, mengikuti iman, etc…
Bicara tentang persiapan diri dalam shalat,
ingatan ku kembali ke masa dimana aku masih kuliah dulu. Aku dan teman-teman
mengadakan kunjungan social ke yayasan anak yatim yang terletak di atas
perbukitan, jauh dari kota. Sesampai disana untuk melepas lelah dalam
perjalanan, kami menaiki sebuah bukit kecil untuk sekedar menikmati indahnya
panorama pergunungan. Ada seorang anak kecil mengikuti kami naik ke bukit,
sejak kami datang ia memang terlihat begitu cepat berbaur dengan kami
dibandingkan dengan anak-anak lainya. Namun ketika suara adzan menggema dari
masjid yayasan “Allahu Akbar 3x”, ia langsung menuruni bukit dengan buru-buru
hingga kakinya terpeleset. “Ahmad hati-hati, mau kemana?”, Ucapku. “udah adzan,
aku mau wudhu kak”, jawab Ahmad. Lalu teman ku berkata, “Adzannya belum selesai
ahmad”. “Aku takut masbuq”, jawan Ahmad kemudian sambil terus berlari menuju
Masjid.
Masya’Allah! Aku tersenyum melihatnya berlari
kencang ke masjid, dan tanpa ku sadari butiran bening pun jatuh dari mataku. Kupalingkan
muka ke arah gunung, Ya Allah hari ini Engkau tegur diri ini lewat si kecil
Ahmad, usianya masih 5 tahun, namun ia takut masbuq. Ketika panggilanMu datang
lewat gema adzan ia langusng bergegas memenuhi panggilan Mu, namun aku malah
terkadang lebih sering menunda untuk datang tepat waktu padaMu, maafkan aku ya
Rabb. Mulai hari ini, aku akan ontime datang padaMu.” Kata hatiku. Aku pun dan
teman-teman turun dari bukit untuk shalat. Sejak peristiwa itu, disaat aku
lelah dan malas untuk shalat tepat waktu, aku selalu ingat Ahmad kecil,
sehingga akhirnya aku bisa mengalahkan rasa malas dan lelahku. Jika aku menikah
nanti dan Allah anugerahkan aku si buah hati, akan ku ajarkan dia seperti si Ahmad
kecil. Aamiin…
2. Interacted with the ayah, you feel the ayah
when you recite it.
Mungkin yang bisa jadi jarang kita lakukan,
apalagi jika tidak tahu arti dari surat yang kita bacakan. Dimana ada niat
disitu ada jalan insyaallah. Walau belum sempurna tahu artinya pasti bisa
meresapi apa yang kita baca jika kita mau. Sebab orang beriman bergetar hatinya
ketika firman Allah dibacakan.
3. Pausing at the end of each ayah, prayer to relax doesn’t rush.
4. Use your beauty voice,
5. Reciting with a rhyme tone pronounce each
verse clearly,
6. Put barrier (sunnah),
7. Looking face of sujud,
8. Removing anything that can disturbed you,
9. Not to pray when the food has been served,
etc…
Itu dia beberapa tips dari Sh. Riad dalam meraih kekshuyukan dalam shalat. Tipsnya simple, namun perlu istiqomah untuk
mempraktekannya.
Hudayfah ra, says, “Be aware of the
khushoo’ of hypocrisy.” He was asked, “What is the khushoo’ of hypocrisy?”. He
said, “When the body shows khushoo’ but the heart does not.”
Successful indeed
are the believer.
Those who offer
their salat (prayers) with all solemnity and full submissiveness.”
(Qs. Al-Mu’minoon, 23 : 1-2 ).
![]() |
Gambar dari Islamographic.com |
Masih kah ingat tiket perjalanan ku ke Desa Sarwana
yang hangus guys? Alahmdulillah J Allah menggantinya.
Aku mendapat panggilan dari leader PPNSI (Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera
Indonesia) mewakili propinsi ku untuk menghadiri Rapimnas (Rapat Pimpinan
Nasional) di Bandung selama 3 hari, tepat setelah Course dengan Sh. Riad usai. Aku
pikir itu bisa menjadi penganti liburan ku yang tertunda, dan perjalanan ini
bukan hanya sekedar liburan, namun juga memiliki manfaat karena membahas
permasalahan umat. Lihat, lihat, Allah adalah perencana terbaik! sampai jumpa di
part 4, insya’Allah. J
Comments
Post a Comment