ALLAH IS THE BEST PLANNER (Part 1)

Allah has a plan for your life.
The enemy has a plan for your life.
Be ready for both.
Just be wise enough to know which one to battle,
and which one to embrace.

21 Mai 2012. Saat itu pagi baru saja merekah di angkasa. Ku buka pintu kamarku dan ku sibak gorden jendela, agar cahaya mentari bisa bertamu di kamarku, ku sapu lantai kamar kostku dan kemudian ku baca dzikir pagi. Tak ada agenda istimewa hari itu, selain mencuci baju, membaca buku, menulis, dan browshing sebelum cooking. Namun tiba-tiba hatiku berbisik, “buka facebook mina”. Aku cukup terkejut membaca sebuah status, “First day in Jakarta…” ku kecek mataku khawatir salah baca, kubenarkan posisi dudukku, dan benar, aku tak salah baca, itu status dari sh Riad Ouarzazi, dan hari itu hari pertamanya di Jakarta.

Aku review kembali ingatan ku, yeah, aku pernah bertanya pada beliau, kapan akan datang ke Indonesia, dan beliau mengatakan, “in May Insya’Allah.” Ku lihat kalender dindingku, benar ini bulan May, kata hatiku. Hari itu aku sibuk menghubungi siapa saja yang bisa ku tanya untuk mengakses informasi seminar sh. Riad Ourzazi, Alhamdulillah seorang ikhwan/laki-laki dari Malaysia, yang baru saja ku kenal hari itu via facebook (karena sama-sama memberi komentar di statusnya sh Riad) memberiku arahan dan link yang sangat membantu, dan akhirnya aku bisa berinteraksi dengan Almahgrib Indonesia. Singkat cerita aku bisa mendaftarkan diri untuk berpartisipasi di acara tersebut via email.



Balasan email dari Almaghrib indonesia pun masuk lengkap dengan skedul acara dan alamat tempat dimana acara pembukaan akan dilangsungkan. Namun kemudian aku sadar kalau tanggal course tersebut bertabrakan dengan jadwal ku ke kampus. Dan aku lebih terkejut lagi karena ternyata ini double weekend degree seminar, artinya course ini akan diadakan dalam dua pekan. Ini berarti aku bakal bolos ke kampus dua kali, karena setiap sabtu aku punya kelas di kampus. Selain itu aku juga baru ingat kalau bulan April aku sudah membayar tiket untuk trip ke Desa Sarwana selama 3 hari, sebuah tempat wisata dengan panorama yang indah.

Aku dilanda kebingungan, aku mesti bagaimana ini. Kenapa agendanya bertabrakan begini. aku mengirimkan email ke Almagrib Indonesia terkait dengan kebingungan yang ku hadapi, dan panitia memintaku untuk bisa hadir terlebih dulu pada malam pembukaan acaranya (25 May 2012), nanti bisa dibahas lebih lanjut disana. Aku setuju dengan tawaran tersebut. Aku sadar aku tidak bisa pergi sendiri di malam hari, aku minta seorang teman untuk menemani. Dan malam itu, aku bukan hanya bisa bertemu dan melihat sh Riad Ourzazi secara langsung, namun aku juga bertemu dengan istrinya, dan seorang panitia menawari ku untuk berfoto bersama istri beliau. 😊

Pembukaan pun dimulai, aku juga terkejut karena acara tersebut dibuka oleh ustad Yusuf Mansur. “Wow! dua dokter hati berada di satu atap malam ini”, bisik hatiku. Dan ternyata ada beberapa artis pula yang mengikuti acara ini. Ahaa, kenapa aku bisa berada bersama para aritis, apa ini pertanda bahwa aku bakal jadi arti juga yah...hahaha…

Penampilan Sh Riad Malam itu begitu menyentuh jiwa. Masih jelas dalam ingatan ketika aku pernah berkata dalam hati, “aku ingin menimba ilmu dari Sh Riad, mungkin tahun depan ketika Allah izinkan aku lulu scholarship, aku bisa mengikuti kursus syahkh di UK atau Canada, tidak mungkin dalam waktu sekarang ini karena UK dan Canada sangat jauh dari tempat ku.” Namun siapa sangka dalam waktu tiga bulan setelah aku berinteraksi dengan beliau, Allah mempertemukan kami. Malam ini aku melihat sh Riad Ouarzazi tepat di hadapanku. Allahu Akbar!!!

Aku tak bisa melawan bisikan hati kalau aku benar-benar ingin mengikuti kursus Sh Riad besok paginya, sehingga aku berusaha keras untuk bisa bernegoisasi dengan panitia acara pada malam itu. Bukan apa-apa, kalau hanya meninggalkan kelas dua kali, aku pikir aku bisa mengatasinya dengan meminjam catatan dari teman kelasku di kampus dan belajar otodidak, namun kehilangan tiket ke sarwana village, dan harus membayar biaya course sebesar $ 165 (Rp.1,5 juta) ini cukup berat dengan statusku sebagai mahasiswi di perantauan. Sekiranya aku belum membayar tiket ke Sarwana village, aku tidak masalah dengan biaya course tersebut. Aku mencoba untuk mendapat discount biaya course. Yach, ini kedengarannya ide gila, karena biasanya discount itu sebelum hari H, namun aku malah minta discount di hari H.

Acara malam itu berakhir pukul 10, dan aku baru pulang dari tempat itu pukul 11 malam. Yups, satu jam aku bernegoisasi dengan panitia. Sebenarnya itu biaya kursus yang standar, bahkan bisa dibilang murah, karena biaya seminar motivasi oleh pembicara nasional yang biasa ku ikuti juga hampir segitu, apalagi Sh. Riad seorang internasional speaker. namun sebagai mahasiswa, aku harus berhemat, dan tidak mau uangku terbuang sia-sia. Aku berkata dalam hati, “jika course ini takdirku, Allah pasti mengetuk pintu hati panitia untuk memberi ku discount.” Dan akhirnya aku berhasil. Alhamdulillah! Dengan discount ini, aku tidak begitu merasa bersalah pada diri ku sendiri.karena uang tiket ke Sarwana hangus.

Aku punya rencana, Allah juga punya rencana. Dan Allah adalah perencana terbaik. April lalu ketika seorang teman menawariku trip ke Desa Sarwana selama tiga hari, aku langsung menyetujuinya, dan melunasi biaya paketnya. Aku suka traveling dan photography, apalagi trip ini disertai oleh bulek, jadi sekalian bisa jadi teman speaking pikirku. Aku pikir ini sebuah kesempatan yang baik, sehingga tidak masalah bolos kelas di kampus satu hari, Namun siapa yang menduga, kalau ternyata jadwal trip tersebut bersamaan dengan jadwal kursus sh Riad di Indonesia. Mengikuti kursus ini aku bukan hanya kehilangan uang tiket ke desa sarwana, namun juga harus bolos kelas dua kali di kampus.

Hidup adalah sebuah pilihan. Dan Allah lah yang sangat berperan dalam membolak balikkan hati manusia, sehingga terkadang pilihan tersebut di luar logika kita. aku sendiri merasa aneh, kenapa aku yang suka traveling dan photagrapy mau melewatkan kesempatan itu begitu saja, dan rela bolos kelas dua kali, padahal itu pekan jelang midtes, seharusnya aku tidak kehilangan moment belajar yang sarat tips.

Allah benar-benar perencana terbaik, di course ini aku bisa bertemu dengan banyak teman-teman baru dari berbagai tempat, ada seorang entrepreuner woman dari Mauritius, Afrika dan anak laki-lakinya, ada peserta dari Singapura, Malaysia, dan dari beberapa kota di Indonesia. Dan materi yang disampaikan oleh sh. Riad Ouarzazi luar biasa. Memang beberapa tema sudah pernah ku dengar sebelumnya, namun cara penyampaian sh. Riad yang powerful dan begitu menjiwai yang membuat semua terasa berbeda.  

Who is Allah? What is worship? Why you worship to Allah? Dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang mungkin jarang kita tanyakan pada diri sendiri. terkadang kita melakukan sesuatu, hanya karena sesuatu itu memang begitu, bukan karena kita paham dan tahu kenapa hal itu begitu. Inilah yang membedakan semangat kita dalam melakukannya.

Di kursus ini, aku seperti diajak kembali untuk berkontemplasi dengan diriku sendiri, who are you? Where do you want to go? And how you get there? Ibarat seorang traveler, ditangan mu ada peta, jika kamu tidak tahu dimana keberadaan kamu saat ini, maka peta ditanggan kamu tidak akan berfungsi. Sama halnya jika kamu belum benar-benar mengenal dirimu, maka kecil kemungkinan kamu mengenal pencipta mu. Ketika kamu tahu siapa dirimu, kamu akan lebih mengenal pencipta mu. Ketika kamu tahu dimana keberadaanmu, maka kamu bisa menggunakan peta tersebut, namun kamu harus tahu lebih dulu, kemana kamu hendak pergi. menentukan tujuan hidup, mengsetting goal yang benar adalah sebuah keniscayaan agar hidup kita tidak stagnant. Goal itulah yang akan membuat kita tahu apa yang mesti kita lakukan dalam rentang perjalanan yang kita sendiri belum tahun sampai kapan. Sama halnya ketika kita tahu kenapa kita diciptakan, apa peran dan amanah yang harus kita tunaikan, kemana akhir dari perjalanan kita, kita akan tahu bagaimana melewati kehidupan dan memanfaatkan setiap momentum. 

Gambar dari http://reallifemuslimgirl.tumblr.com


To be continue

Comments

  1. Salut sama tulisannya.
    Mampir ya k blog www.budielkarim.blogspot.com

    Capcusssss

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TAKE TIME TO LEARN

ALLAH IS THE BEST PLANNER (Part 3)

MUSLIMAH PRODUKTIF ITU, KITA